AIR KELAPA MUDA MEREDAKAN HIPERTENSI?

Oleh : Nadila Lintan Suhanda, Universitas Jenderal Soedirman

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian karena dapat menyebabkan kematian terutama di negara-negara maju maupun negara berkembang. Menurut survei yang dilakukan oleh WHO dalam Gandari (2016), jumlah penduduk dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun  2025 jumlahnya akan meningkat menjadi 29,2% (Ardiansyah dalam Gandari, 2016).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah diatas normal dengan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Gaya hidup yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi makanan yang berkadar garam tinggi, makanan siap saji, makanan yang berkolestrol, dan kurangnya aktifitas fisik dapat meningkatkan angka kejadian hipertensi (Susilo, 2011 dalam Gandari, 2016).

Pengobatan penyakit hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan terapi farmakologis dan non-farmakologis. Pengobatan dengan non-farmakologis bisa dengan menggunakan air kelapa muda yang biasa ditemukan pada buah kelapa yang masih muda dan memiliki rasa yang manis. Air kelapa muda mengandung beberapa kandungan seperti gula, vitamin, kalsium dan kalium. Kalium yang membantu tubuh untuk menyeimbangkan fungsi natrium dalam ketidakseimbangan tekanan darah normal makin memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit jantung dan hipertensi (Bogadenta dalam Gandari, 2016). Kalium dalam tubuh dapat membuat pembuluh darah mengalami vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah, menghambat proses sekresi enzim renin dan hormon aldosteron sehingga dapat menurunkan tekanan darah  (Saragih dalam Fahriza, 2014).

Ion kalium yang terkandung dalam air kelapa yang dapat menurunkan kerja sistem syaraf simpatis yaitu membuat tubuh menjadi lebih rileks sehingga terjadi penurunan frekuensi denyut jantung. Ion kalium juga merangsang dilatasi atau pelebaran pembuluh darah dengan cara menurunkan potensial membrane atau tegangan permukaan sel sehingga kontraksi otot polos dihambat, dan terjadi penurunan Total Peripheral Resistance (TPR) yaitu pembuluh darah menjadi melebar yang menyebabkan tekanan darah menurun (Lingga, 2012). Pengaturan tekanan darah merupakan fungsi yang paling penting dari mineral ini (Bogadenta dalam Gandari, 2016).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gandari, dkk (2016) menunjukan adanya penurunan angka hipertensi setelah pemberian air kelapa muda kepada 72 penderita hipertensi. Hasil yang didapat yaitu terjadi penurunan angka persentase pada penderita hipertensi sedang sebanyak 86,1% menjadi 61,1% sedangkan pada angka hipertensi berat menurun dari angka 13,9% menjadi 0%. Penelitian lain yang dilakukan oleh Fahriza (2014) menunjukan hasil untuk kategori pralansia yang diukur tekanan darah systole dan diastole, berdasarkan uji statistik Wilcoxon Test diperoleh hasil bahwa P value Sistole 0,043 dan P value Diastole 0,047, dimana nilai P < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ha atau Hipotesis peneliti diterima yang berarti ada pengaruh terapi herbal air kelapa muda terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi kategori pralansia.

Air kelapa muda dapat dikonsumsi sehari-hari sebanyak 250cc atau satu gelas biasa. Air kelapa muda yang digunakan dalam penelitian merupakan air kelapa muda murni. Efek yang muncul didapatkan setelah rutin mengkonsumsi air kelapa muda selama 14 hari. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa rutin mengkonsumsi air kelapa muda baik untuk menjaga tekanan darah supaya tetap normal (Fahriza, 2014).

 

Fahriza, Thaariq, dkk. 2014. Pengaruh Terapi Herbal Air Kelapa Muda Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Tambah rejo Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. STIKES Telogo Rejo.

Gandari, Ni KomangMatalia, dkk. 2016. Pengaruh Pemberian Air Kelapa Muda Terhadap

Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Banjar Pisang Desa Taro Kabupaten Gianyar dalam Jurnal Dunia Kesehatan, Volume 5 nomor 2 tahun 2016.

STIKES Bina Usada Bali.

Lingga L. 2012. Terapi Kelapa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 42.

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *