APAKAH ATLET WAJIB MENGONSUMSI MINUMAN BERENERGI?

Oleh : Nur Ayu Mutia, Universitas Hasanuddin

            Penggunaan minuman berenergi di kalangan atlet sangatlah luas. Hal ini disebabkan oleh keinginan atlet untuk mendapatkan manfaat terhadap kinerjanya dari konsumsi suplemen dan minuman berenergi, juga besarnya tanggungjawab yang dipikul para atlet untuk memenangkan pertandingan. Padahal sejatinya yang terpenting untuk meningkatkan performa dari para atlet adalah dengan menjaga asupan nutrisinya.

Minuman berenergi pada umumnya mengandung air, gula atau kafein. Kandungan lain ditambahkan secara bervariasi berupa taurine, ginseng, ginkobiloba, guarana, vitamin, teh hijau, zat pewarna, zat perasa dan lain-lain. Komposisi dari minuman berenergi menjadikan minuman berenergi banyak dipilih para atlet untuk meningkatkan performanya.

Untuk meningkatkan performa atlet dalam berolahraga, asupan nutrisi yang tepat sangatlah dibutuhkan. Asuhan gizi bagi para atlet haruslah dipertimbangkan secara baik berdasarkan kebutuhan atlet sebelum, semasa, dan setelah pertandingan ataupun latihan. Bagi para atlet, cadangan glikogen otot merupakan hal yang utama, oleh karenanya penting bagi atlet untuk memaksimalkan glikogen otot dengan menjaga asupan karbohidrat. Asupan karbohidrat selama latihan juga penting untuk menghindari terjadinya hipoglikemia dan menjaga kinerja sistem saraf pusat. Selain menjaga asupan karbohidrat, atlet juga harus mempertahankan hidrasi yang cukup dan meminimalisasi kehilangan cairan tidak lebih 2 % dari bobot tubuhnya. Apabila seorang atlet kehilangan cairan tubuh hingga 2% dalam jangka waktu lebih dari 60 menit dan berada pada suhu 31-32°C, akan meningkatkan terjadinya kelelahan yang menjadi penyebab turunnya performa atlet. Lebih lanjut, makanan yang mengandung kaya antioksidan terutama vitamin C sangat berefek terhadap kinerja jaringan saraf otak yang berperan sebagai kofaktor sintesis neurotransmiter dan antioksidan yang mempengaruhi kondisi psikologis sehingga dapat meningkatkan performa.

Dengan memperhatikan asupan gizi dan menjaga diri dari kehilangan banyak cairan, minuman berenergi tidak lagi menjadi kewajiban bagi para atlet. Namun dalam keadaan tertentu, konsumsi minuman berenergi atau suplementasi sejumlah zat gizi perlu dilakukan, misalnya saat atlet merasakan gejala kelelahan yang parah akibat latihan berat. Dan tentu saja diperlukan pengawasan ahli nutrisi olahraga dalam penggunaan sejumlah minuman berenergi dan suplemen.

Kesalahpahaman di kalangan atlet mengenai minuman berenergi tentunya harus diluruskan oleh para ahli nutrisi olahraga dan instansi terkait. Hal ini penting agar penggunaan minuman berenergi tidak lagi disalahgunakan oleh para atlet, karena seperti yang telah dijelaskan sebelumya minuman berenergi bukanlah suatu hal yang wajib dalam menunjang performa atlet. Para atlet sendiri harus semakin meningkatkan kesadarannya akan asuhan gizi yang tepat sebagai hal utama dalam meningkatkan performanya.

Daftar Pustaka

Afriani, Yuni, Noor Rochman Hadjam, dan Arta Farmawati. Pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood negatif dan VO2 maks atlet sepak bola. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 13 No 4 – April 2017 (196-204).

Beck, Kathryn L., Jasmine S Thomson, Richard J Swift, and Pamela R von Hurs. Role of nutrition in performance enhancement and postexercise recovery. Open Access Journal of Sports Medicine 2015:6 259–267.

 

 

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *