Comparison of Standardized Patients and Real Patients As An Experiential Teaching Strategy In A Nutrition Counseling Course For Dietetic Students

Oleh: Nur Dian Haznawati

Konseling gizi merupakan serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah antara Konselor dan klien/pasien untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perillaku sehingga membantu klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi yang sedang di hadapi. Hal ini melibatkan pembelajaran kemampuan konseling yang menerapkan strategi konseling perubahan perilaku/behavior change couceling (BCC), seperti wawancara motivasi, pemecahan masalah, penetapan tujuan, dan pemantauan diri.

Kemampuan komunikasi menjadi hal yang sangat penting dikuasai oleh mahasiswa gizi. Kemampuan yang dikuasai oleh masing-masing mahasiswa gizi berbeda tergantung teknik yang diajarkannya.

Penelitian yang dilakukan di Kota Philadelphia, USA pada tahun 2014 ini bertujuan untuk membandingkan kualitas kemampuan komunikasi dan merubah perilaku diantara mahasiswa gizi ketika menghadapi pasien terstandar atau pasien riil pada simulasi laboratorium di Drexel University, Philadelphia, USA.

Penelitian dilakukan dengan beberpa tahapan, yaitu:

  1. Pengelompokkan subjek
  2. Perekrutan pasien terstandar pada tahun 2011 -2013 dan pasien riil pada tahun 2012-2013
  3. Percobaan
  4. Analisis statistika

Alat yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan komunikasi adalah 28 item Calgary Cambridge Observation Guide Rating (CCOG), sedangkan untuk mengevaluasi kemampuan merubah perilaku adalah 11 item Behavior Changes Counceling Index (BECII).

Skor yang didapat untuk masing-masing kategori dan kelompok adalah sebagai berikut.

jurnal

Berdasarkan hasil tersebut, ditunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok SP dengan kelompok RP.

Ada beberapa kelemahan yang diduga menjadi pemicu hasil yang tidak signifikan itu, diantaranya adalah:

  1. Hilangnya rekaman video
  2. Penurunan ukuran sampel
  3. Ketidakmampuan merekrut yang memadai
  4. Jumlah sampel yang tidak seimbang

Kelemahan lain yaitu minimumnya jumlah sampel laki-laki sehingga menyebabkan hasil penelitian ini hanya bisa diterapkan untuk mahasiswa gizi perempuan saja. Selain itu, dikarenakan sebagian besar subjek adalah mahasiswa gizi golongan Kaukasia, kemungkinan hasil ini tidak dapat diterapkan untuk golongan dengan latar budaya yang lain.

 

Sumber: Vicki S. Schwartz, Pamela Rothpletz-Puglia, Robert Denmark, Laura Byham-Gray. Comparison of Standardized Patients and Real Patients As An Experiential Teaching Strategy In A Nutrition Counseling Course For Dietetic Students

 

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *