Oleh : Dini Triwahyuni, Universitas Gadjah Mada
Pendahuluan
Sindroma metabolik “Sindrome X” merupakan salah satu gangguan metabolik yang umum disebabkan oleh obesitas yang terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini ditandai dengan adanya abdominal obesity, resistensi insulin, dislipidemia, perubahan tekanan darah, dan obesitas. Intervensi diet berupa pengaturan makan, penurunan berat badan, dan peningkatan aktifitas fisik merupakan salah satu cara untuk mencegah sindroma metabolik. Perbandingan komposisi diet khususnya makronutrien, dalam jangka waktu tertentu baik pada manusia maupun hewan disinyalir dapat meningkatkan resiko dari sindroma metabolik. Diet tinggi karbohidrat dan tinggi lemak selama 16 minggu pada tikus wistar jantan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan berat badan, lemak perut, gangguan metabolisme glukosa, dislipidemia, hiperinsulinemia, peningkatan konsentrasi plasma leptin, dan peningkatan tekanan darah sistolik serta disfungsi endotel.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakn oleh Mira Mutiyani, dkk menggunakan tikus putih Rattus novegcicus strain wistardengan kriteria sehat, berbulu putih, aktif, berumur 6-8 minggu, berat badan ±120-160 gram. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test-Only Control Group. Dua puluh satu tikus wistar jantan sebagai sampel dibagi ke dalam 3 kelompok perlakuan dan masing – masing kelompok diberikan diet isokalori selama 12 minggu. Tujuh tikus wistar jantan(P1) diberi diet normal dengan perbandingan karbohidrat 68.99%, protein 21.26%, lemak 9.73%. Tujuh tikus wistar jantan (P2) diberi diet tinggi karbohidrat dengan perbandingan karbohidrat 80.57%, protein 14%, lemak 5.41%. Tujuh tikus wistar jantan (P3) diberi diet tinggi lemak dengan perbandingan karbohidrat 55.63%, protein 14.25%, lemak 30.10%.
Pengukuran Glukosa Darah dan Kepadatan Sel Beta Pankreas
Pengukuran kadar glukosa darah puasa menggunakan metode Glukose Oksidase (GOD-PAP), dan hasilnya dibaca menggunakan kalorimeter dengan panjang gelombang l 500 nm (atau Hg 546 nm).Pengukuran kepadatan sel beta pancreas dengan pewarnaan sel beta pankreas menggunakan Hematoxilen-Eosindihitung menggunakan mikroskop elektron dengan perbesaran 1000x.
Teknik Analisa Data
Analisa statistik menggunakan uji One way ANOVA. Jika didapat perbedaan yang bermakna (p<0.05) maka dilanjutkan dengan uji Post-Hoc Tuckey untuk mengetahui letak perbedaan antar kelompok perlakuan. Analisa data menggunakan software SPSS versi 12.00 untuk Windows.
Hasil
Hasil uji statistik oneway ANOVA dan uji lanjut dengan Post-Hoc Tuckey menunjukkan bahwa rata-rata berat badan awal tikus dari masing-masing kelompok diet adalah homogen. Akan tetapi, intake energi masing-masing kelompok perlakuan berbeda secara signifikan, Rata-rata kadar glukosa darah tertinggi terdapat pada kelompok diet tinggi karbohidrat yaitu 293.57 mg/dl sedangkan yang terendah pada kelompok diet normal yaitu 184.85 mg/dl. Rata-rata kepadatan sel beta pankreas tertinggi terdapat pada kelompok diet normal yaitu 86.96 mm2 sedangkan yang terendah pada kelompok diet tinggi karbohidrat yaitu 45.06 mm2.
Pembahasan
Terdapat tanda-tanda dari sindroma metabolik setelah diberi diet tinggi karbohidrat ditunjukkan dengan meningkatnya kadar glukosa darah dan menurunnya kepadatan sel beta pankreas.Semakin tinggi konsumsi diet karbohidrat, semakin banyak glukosa yang di uptake oleh liver mengakibatkan peningkatan glukosa darah pada vena porta.Peningkatan konsentrasi gula darah menstimulasi sel beta pankreas mensekresi insulin.Perubahan konsentrasi gluksa menyebabkan perubahan metabolisme karbohidrat, memicu terjadinya stress oksidatif, dan menginduksi apoptosis sel termasuk sel beta pankreas.
Kesimpulan
Terdapat perbedaan signifikan terhadap kadar glukos darah tikus wistar jantan dengan perlakuan yang berbeda. Kadar gula darah tertinggi pada kelompok diet tinggi karbohidrat (293,57 mg/dl). Perbedaan signifikan juga terdapat pada kepadatan sel beta pankreas yang paling kecil yakni pada kelompok tikus wistar jantan dengan diet tinggi karbohidrat (45,06 mm2).
Daftar Pustaka
Mutiyani, Mira., dkk. 2014. Efek Tinggi Karbohidrat dan Diet Tinggi Lemak Terhadap Kadar Glukosa Darah dan Kepadatan Sel Beta Pankreas Pada Tikus Wistar. Indonesian Journal of Human Nutrition 2014 Vol. 1 (2) : 106 – 113