Faktor-faktor Kejadian Anemia Pada Remaja
Oleh : Fatikhah Izzatul Khusna
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa anemia merupakan sebuah keadaan yang sering kita jumpai terutama pada remaja putri. Anemia sendiri dapat diartikan sebagai suatu kondisi tubuh dengan kurangnya kadar Hemoglobin (Hb), kadar Hemoglobin (Hb) dengan rentang normal pastinya akan berbeda-beda berdasarkan usia dan jenis kelamin. Wanita memiliki risiko terkena anemia terutama pada rentang usia 10-18 tahun karena pada usia tersebut bermulanya masa puber dan dapat dikatakan sebagai awal permulaan siklus menstruasi. Prevalensi kejadian anemia pada wanita masih menunjukkan angka yang tinggi. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian anemia adalah lamanya masa menstruasi, kurangnya asupan zat besi, kurangnya waktu tidur, kurangnya pengetahuan dan pendidikan.
Lamanya masa menstruasi pada setiap wanita mungkin berbeda-beda di setiap bulannya, namun kita perlu mewaspadai karena hal tersebut dapat berkaitan dengan kejadian anemia. Semakin lama masa menstruasi maka tubuh akan semakin banyak kekurangan darah. Hal ini dapat menyebabkan zat besi yang dikeluarkan semakin banyak sehingga diperlukan tindakan sebagai pengganti zat besi yang berkurang agar tidak menyebabkan kejadian anemia atau defisit zat besi.
Kekurangan asupan zat besi yang tidak sesuai kebutuhan juga dapat mempengaruhi kejadian anemia, oleh karena itu kita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi seperti kacang-kacangan. Pemenuhan kebutuhan zat besi dapat dibantu dengan mengkonsumsi suplemen seperti tablet tambah darah (TTD) ataupun suplemen zat besi dengan merek lainnya yang dapat dikonsumsi rutin satu kali dalam satu minggu. Tablet tambah darah (TTD) disarankan untuk diminum setelah mengkonsumsi buah-buahan terutama buah buahan yang mengandung vitamin C, hal ini diyakini dapat mempermudah penyerapan.
Kurangnya waktu tidur juga memiliki kaitan dengan kejadian anemia. Kebiasaan begadang sudah menjadi hal yang cukup diwajarkan pada pelajar untuk mengerjakan tugas, namun sebenarnya hal ini harus dihindari karena tubuh kita memerlukan waktu tidur yang ideal yakni 7-9 jam perhari. Waktu tidur yang ideal ini berkaitan dengan kinerja perbaikan atau regenerasi sel sel rusak, apabila waktu tidur kita kurang maka hormon dalam tubuhpun tidak akan melakukan perbaikan atau regenerasi sel secara maksimal dan dapat mengganggu proses pembentukan hemoglobin.
Kurangnya pengetahuan dan pendidikan juga dapat menjadi salah satu faktor kejadian anemia, hal ini dapat disebabkan karena kurangnya kesadaran dalam pentingnya pemenuhan asupan yang sesuai kebutuhan, kesadaran dalam mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD), dan cara mengindari kejadian anemia itu sendiri. Pemerintah sudah melakukan beberapa kebijakan seperti melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama pada remaja yang biasanya dilakukan di sekolah dengan memberikan edukasi tentang penyebab anemia dan cara mencegah anemia. Pemerintah juga kerap memberikan tablet tambah darah (TTD) kepada siswi-siswi di sekolah, namun karena kurangnya kesadaran diri, rasa serta aroma yang tidak enak membuat para siswi tidak mau mengkonsumsinya.