Faktor Risiko Gizi Terhadap Kejadian Demensia pada Lanjut Usia di Panti Werda Elim Semarang

Jurnal BIMGI 2016 Vol 4, No 2, Hal 9 – 15

 

REVIEW JURNAL 

 

Faktor Risiko Gizi Terhadap Kejadian Demensia pada Lanjut Usia

di Panti Werda Elim Semarang

Oleh : Gema Ramadhani (Universitas Andalas) dan Shahia Hasna Zahirah Cindary (Universitas Jenderal Soedirman)

 

Abstrak

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko gizi yang paling mempengaruhi kejadian demensia pada lansia di Panti Werda ELIM Semarang.

Metode: Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 44 lanjut usia yang tinggal di Panti Werda ELIM Semarang. Uji hipotesis menggunakan analisis statistik Chi-square dan uji regresi logistik. Tingkat kecukupan zat gizi mikro berdasarkan perbandingan asupan dengan AKG berbasis data food weighing (penimbangan makanan).

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecukupan vitamin B6 (56,8%), asam folat (75%), vitamin B12 (61,4%), dan magnesium (63,6%) termasuk dalam kategori tingkat kecukupan kurang. Tingkat demensia dengan kategori definite gangguan kognitif yaitu 72,7%. Analisis statistik menunjukkan bahwa tingkat kecukupan vitamin B6 berhubungan dengan kejadian demensia (p=0,03; OR=5,67). Tingkat kecukupan asam folat tidak berhubungan dengan kejadian demensia (p=0,24; OR=0,733), demikian juga pada vitamin B12 (p=0,31; OR=0,81), dan magnesium (p=0,48; OR=0,83).

Kesimpulan: Tingkat kecukupan B6 merupakan faktor risiko gizi terhadap kejadian demensia pada lanjut usia. 

 

Hasil Review:

Pendahuluan : Demensia berkaitan dengan lanjut usia dan tidak dapat disebut penyakit yang biasa terjadi pada lansia. Demensia disebabkan oleh penyakit otak yang biasanya bersifat kronis atau progresif. Dua faktor yang sangat berkaitan erat dengan demensia yaitu faktor pelindung (tingkat pendidikan, aktivitas fisik, pola konsumsi) dan faktor risiko (usia, tingkat pendidikan dan riwayat demensia keluarga). Vitamin dan mineral merupakan zat gizi mikro yang sangat dibutuhkan oleh lanjut usia karena dapat mencegah timbulnya radikal bebas dan memiliki sifat anti-penuaan. Asupan vitamin A, E, C, Fe, dan Zn yang cukup dapat mengurangi risiko demensia pada lanjut usia, sedangkan asupan vitamin B12 sangat berpengaruh tinggi terhadap kejadian kognitif pada lanjut usia.  

Bahan dan metode :Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian merupakan seluruh lanjut usia penghuni Panti Werda ELIM sebanyak 57 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian diambil sebanyak 44 orang dengan kriteria inklusi dan eksklusi. 

Pembahasan :

Hubungan Tingkat Kecukupan Vitamin B6 dengan Kejadian Demensia 

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekurangan vitamin B dengan gangguan metabolik pada penyusun struktural jaringan otak, seperti phospholipids dan myelin, serta sinyal molekul, seperti neurotransmitter. Vitamin B6 penting untuk mempertahankan fungsi otak yang sehat, pembentukan sel darah merah, pemecahan protein, sintesa antibodi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Hubungan Tingkat Kecukupan Vitamin Asam Folat dengan Kejadian Demensia 

Asam folat berperan sebagai koenzim penting yang berguna dalam berbagai macam metabolisme.Penelitian ini sejalan dengan penelitian Riska pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan asam folat dengan status kognitif. Hal ini dapat disebabkan karena status kognitif tidak hanya dipengaruhi oleh asupan asam folat, tetapi juga oleh faktor lain diantaranya berupa usia dan pekerjaan. 

Hubungan Tingkat Kecukupan Vitamin B12 dengan Kejadian Demensia 

Defisiensi vitamin B12 umum terjadi pada lanjut usia akibat ketidakmampuan untuk melepaskan vitamin B12 dari protein makanan, malabsorbsi usus atau kurangnya asupan vitamin B12 dari makanan sehari-hari. Hasil penelitian ini berbeda dengan beberapa penelitian lainnya yang melaporkan bahwa kekurangan vitamin B12 atau rendahnya konsentrasi vitamin B12 di dalam plasma berhubungan dengan kemunduran fungsi kognitif.

Hubungan Tingkat Kecukupan Magnesium dengan Kejadian Demensia 

Magnesium mempunyai peranan penting pada struktur tulang, membran sel dan kromosom. Kekurangan asupan magnesium tidak berpengaruh terhadap kejadian demensia pada lanjut usia.

 

Kesimpulan:

Tingkat kecukupan vitamin B6 merupakan faktor risiko gizi terhadap kejadian demensia pada lanjut usia. 

 

Sumber:

Wicitania, N., Syamsianah, A., & Ulvie, Y. N. S. (2016). Faktor Risiko Gizi Terhadap Kejasian Demensia pada Lanjut Usia di Panti Werda Elim Semarang. Jurnal BIMGI, 4(2), 9. 

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *