Hubungan Tingkat Dehidrasi dengan Tingkat Konsentrasi pada Mahasiswa Indonesia

Latar Belakang

Air merupakan salah satu unsur gizi makro esensial  serta komponen utama dalam tubuh manusia dikatakan esensial karena tubuh tidak dapat menghasilkan air untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sehingga dibutuhkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang (Buanasita, 2015). Departemen Kesehatan Indonesia (2005) merekomendasikan cairan yang harus dikonsumsi untuk orang dewasa adalah 2 liter atau setara 8 gelas setiap hari.

Saat ini marak dilakukannya sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya membiasakan diri minum air dengan cukup dalam keseharian, dikarenakan meningkatnya kasus dehidrasi di Indonesia sehingga perlu adanya langkah preventif untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Penelitian yang dilakukan di Bogor menyebutkan terdapat 37,3% remaja minum kurang dari 8 gelas per hari dan 24,1% mengasup cairan kurang dari 90% dari kebutuhan. Rata-rata remaja mengkonsumsi cairan 2585ml/hari (Hardinsyah, 2008). Penelitian di Tangerang pada 92 subjek menyebutkan sebanyak 57,6 siswa dan siswi mengalami dehidrasi dan 38% tidak mengetahui kebutuhan cairan bagi tubuh setiap hari (Naya, 2011).

Dehidrasi merupakan kondisi kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk. Dehidrasi disebabkan karena cuaca panas, konsumsi obat diuretik serta kurangnya konsumsi cairan. Dehidrasi dapat mengganggu keseimbangan dan pengaturan suhu tubuh, penurunan kesadaran, koma. menurunkan fungsi kognitif, penurunan konsentrasi, penurunan volume darah sehingga menyebabkan gangguan aliran nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh (Buanasita, 2015).

Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan survey online tentang hubungan tingkat dehidrasi dengan tingkat konsentrasi pada mahasiswa di Indonesia. Tujuan survey ini adalah untuk mengetahui kejadian dehidrasi dan kondisi konsentrasi pada mahasiswa di Indonesia. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat dehidrasi dengan tingkat konsentrasi pada mahasiswa di Indonesia.

Pembahasan

Berdasarkan data hasil survei yang telah dilakukan periode Agustus-September 2017, telah didapatkan sejumlah responden menurut instansi dan program studi di seluruh Indonesia. Sebanyak 587 orang yang bersedia menjadi responden.

Menurut Instansi

Sebanyak 587 responden terbagi menjadi 5 golongan angkatan, yaitu angkatan 2013 sampai 2017. Dimana mahasisa yang paling banyak mengisi quesioner adalah mahasiswa yang masuk pada tahun 2016, yaitu sebanyak 185 mahasiswa atau 31,5%.

Hasil survei mengenai kebiasaan asupan cairan per hari dalam bentuk kuisioner untuk mengetahui tingkat dehidrasi, dimana diperoleh data dengan presentase 84,7% jumlah responden memiliki asupan cairan  yang kurang sedangkan responden yang mencukupi kebutuhan hanya 15,3%. Sehingga dapat diketahui bahwa lebih banyak mahasiswa yang mengalami dehidrasi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengalami dehidrasi. Hal tersebut dikarenakan aktivitas yang padat serta pada umumnya mereka hanya mengonsumsi cairan disaat merasa haus saja.

Disisi lain, dalam skala tingkat dehidrasi terhadap tingkat konsentrasi memiliki rata-rata sebesar 83,6% dimana mayoritas responden mengalami gangguan konsentrasi dan hanya 16,4% atau sebanyak 96 orang responden yang tidak mengalami penurunan konsentrasi dari total responden sebesar 587.

 

   
Correlations
  SKor TIngkat Dehidrasi Skor TIngkat Konsentrasi
Spearman’s rho SKor TIngkat Dehidrasi Correlation Coefficient 1,000 ,177**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 587 587
Skor TIngkat Konsentrasi Correlation Coefficient ,177** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 587 587
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 

Dari uji hubungan pada tingkat dehidrasi terhadap tingkat konsentrasi didapati hasil bahwa ada hubungan antara tingkat dehidrasi dengan tingkat konsentrasiDimana nilai alfa adalah 0,000 (<0,05) dimaan menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat dehidrasi dengan tingkat konsentrasi. Hubungan kedua variabel ini bersifat lemah, dibuktikan dari nilai correlation coefficient dengan nilai 0,177 yang mengartikan bahwa hubungan antara tingkat dehidrasi dengan tingkat konsentrasi berhubungan lemah.

Oleh karena itu, masih diperlukan peran aktif dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi cairan yang cukup dalam keseharian. Hal ini dapat dimulai dari peningkatan kesadaran diri pada individu untuk memenuhi asupan cairan sehari-hari sesuai jumlah yang telah direkomendasikan, untuk menghindari terjadinya masalah dehidrasi. Kesadaran akan mengkonsumsi cairan yang cukup merupakan penerapan dari salah satu prinsip gizi seimbang. Sehingga, masyarakat dapat terpacu untuk mengenal lebih jauh mengenai prinsip gizi seimbang dan merubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta membentuk sumber daya manusia yang lebih baik serta produktif.

Daftar pustaka

Briawan, D, dkk. 2011. KebiasaanKonsumsiMinumandanAsupanCairanpadaAnak

UsiaSekolah di PerkotaandalamJurnalGizidanPangan 6(3):186-191.

Buanasita, Annas, dkk. 2015. Perbedaan Tingkat KonsumsiEnergi, Lemak, Cairan,

dan Status HidrasiMahasiswaObesitasdan Non ObesitasdalamIndonesian

Journal of Human Nutrition  Juni 2015, Vol.2 No.1 : 11 – 22 P-ISSN 2442

6636 E-ISSN 2355-3987 www.ijhn.ub.ac.id . Diaksespada 25 Januari 2017.

DepartemenKesehatan R.I. (2005). RencanaStrategiDepartemenKesehatan. Jakarta:

Depkes RI.

Hardinsyah. 2008.  CerdasdenganPanganHewani.

http://www.trobos.com/show_article.php?rid=22&aid=1079. Diaksespada

tanggal 25 Januari 2017.

Naya, R. 2011. Gambaran Status HidrasipadaSiswadanSiswiSMATrigunaUtama

CiputatTahun 2011.UIN Hidayatuallah Jakarta, Diakses25 Januari 2017, dari

tulis.uinjkt.ac.id/opac/themes/catalog/detail.jps?=107457&lokasi=local.

Shinya, Hiromi. 2008. The Miracle of Enzyme :Self Healing Program. Bandung :

Qanita.

 

Lampiran

 

Statistics
  SKor TIngkat Dehidrasi Skor TIngkat Konsentrasi
N Valid 587 587
Missing 0 0
       
 

Asal universitas
  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Akademi Keperawatan Bayangkara Makassar 1 ,2 ,2 ,2
Akademi Keperawatan Pelni 1 ,2 ,2 ,3
Akper Fatmawati 1 ,2 ,2 ,5
BINUS 1 ,2 ,2 ,7
IAIN Tulung Agung 2 ,3 ,3 1,0
Institut STIAMI 1 ,2 ,2 1,2
Instusi Bisnis Nusantara 1 ,2 ,2 1,4
ITS 3 ,5 ,5 1,9
Kwik Kiam Gie 1 ,2 ,2 2,0
Peliteknik Negeri Ujung Pandang 2 ,3 ,3 2,4
PENS 1 ,2 ,2 2,6
Politeknik Negeri Bandung 1 ,2 ,2 2,7
Politeknik Negeri Batam 1 ,2 ,2 2,9
Politeknik Negeri Malang 1 ,2 ,2 3,1
Politeknik Negeri Semarang 5 ,9 ,9 3,9
Politeknik Negeri Ujung Pandang 2 ,3 ,3 4,3
Politeknik Sriwijaya 1 ,2 ,2 4,4
Politeknik STTT Bandung 1 ,2 ,2 4,6
Poltekes Banjarmasin 2 ,3 ,3 4,9
Poltekes Jakarta 2 ,3 ,3 5,3
Poltekes Kemenkes Malang 1 ,2 ,2 5,5
Poltekes Kemenkes Surabaya 1 ,2 ,2 5,6
Poltekes Makassar 1 ,2 ,2 5,8
Poltekes Semarang 3 ,5 ,5 6,3
ST Parawisata Sahid 1 ,2 ,2 6,5
STAN 3 ,5 ,5 7,0
STIA 1 ,2 ,2 7,2
STIEM Bongaya 1 ,2 ,2 7,3
STIK Saint Carolus 2 ,3 ,3 7,7
Stikes Ahmad Yani 1 ,2 ,2 7,8
STIKes Binawan 20 3,4 3,4 11,2
Stikes Holistik Purwakarta 21 3,6 3,6 14,8
STIKes Husada Borneo 25 4,3 4,3 19,1
STIKes Jendral Achmad Yani Cimahi 5 ,9 ,9 19,9
Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 1 ,2 ,2 20,1
Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta 1 ,2 ,2 20,3
STIKes Surabaya 13 2,2 2,2 22,5
STIKS Tarakanita 1 ,2 ,2 22,7
STIS 1 ,2 ,2 22,8
Telkom 1 ,2 ,2 23,0
Telkompdc Karawang 2 ,3 ,3 23,3
UB 13 2,2 2,2 25,6
UGM 34 5,8 5,8 31,3
Uhamka 70 11,9 11,9 43,3
UI 15 2,6 2,6 45,8
UII 3 ,5 ,5 46,3
UIN Jakarta 3 ,5 ,5 46,8
UIN Sultan Agung 2 ,3 ,3 47,2
UIN Sunan Ampel 3 ,5 ,5 47,7
UIN Sunan Kalijaga 1 ,2 ,2 47,9
UM 1 ,2 ,2 48,0
UMM 3 ,5 ,5 48,6
UMN 1 ,2 ,2 48,7
UMS 25 4,3 4,3 53,0
UMT 1 ,2 ,2 53,2
UMY 1 ,2 ,2 53,3
Unair 30 5,1 5,1 58,4
Undip 74 12,6 12,6 71,0
Unhas 13 2,2 2,2 73,3
Unida Gontor 6 1,0 1,0 74,3
Universita Singaperbangsa Karawang 1 ,2 ,2 74,4
Universitas Airlangga 5 ,9 ,9 75,3
Universitas Anak Negeri Ini 1 ,2 ,2 75,5
Universitas Balikpapan 1 ,2 ,2 75,6
Universitas Bengkulu 2 ,3 ,3 76,0
Universitas Bina Sarana Informatika 1 ,2 ,2 76,1
Universitas Budi Luhur 1 ,2 ,2 76,3
Universitas Ciputra 1 ,2 ,2 76,5
Universitas Dian Nuswantoro 1 ,2 ,2 76,7
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma 1 ,2 ,2 76,8
Universitas Esa Unggul 15 2,6 2,6 79,4
Universitas Gunadarma 2 ,3 ,3 79,7
Universitas Islam Sultan Agung 2 ,3 ,3 80,1
Universitas Jember 2 ,3 ,3 80,4
Universitas Katolik Soegijapranata 1 ,2 ,2 80,6
Universitas Katolik Widya Mandala 1 ,2 ,2 80,7
Universitas Ma Chung 1 ,2 ,2 80,9
Universitas Mercubuana 1 ,2 ,2 81,1
Universitas Moestopo 1 ,2 ,2 81,3
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 1 ,2 ,2 81,4
Universitas Muhammadiyah Jember 1 ,2 ,2 81,6
Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara 1 ,2 ,2 81,8
Universitas Mulawarman 13 2,2 2,2 84,0
Universitas Negeri Semarang 1 ,2 ,2 84,2
Universitas Paramandina 1 ,2 ,2 84,3
Universitas Pattimura 2 ,3 ,3 84,7
Universitas Sam Ratulangi 1 ,2 ,2 84,8
Universitas Siahkuala 1 ,2 ,2 85,0
Universitas Surabaya 1 ,2 ,2 85,2
Universitas Telkom 1 ,2 ,2 85,3
Universitas Trisakti 1 ,2 ,2 85,5
Universitas Trunojoyo Madura 2 ,3 ,3 85,9
UNJ 9 1,5 1,5 87,4
UNJA 1 ,2 ,2 87,6
UNM 21 3,6 3,6 91,1
Unpas 1 ,2 ,2 91,3
UNS 5 ,9 ,9 92,2
Unsoed 4 ,7 ,7 92,8
UNSRI 4 ,7 ,7 93,5
UNTAR 1 ,2 ,2 93,7
UPI 2 ,3 ,3 94,0
UPN Veteran Jakarta 33 5,6 5,6 99,7
UTY 1 ,2 ,2 99,8
Warmadewa-Bali 1 ,2 ,2 100,0
Total 587 100,0 100,0  

 

 

 

SKor TIngkat Dehidrasi

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 37,50 1 ,2 ,2 ,2
41,67 1 ,2 ,2 ,3
45,83 10 1,7 1,7 2,0
50,00 16 2,7 2,7 4,8
54,17 30 5,1 5,1 9,9
58,33 51 8,7 8,7 18,6
62,50 70 11,9 11,9 30,5
66,67 88 15,0 15,0 45,5
70,83 76 12,9 12,9 58,4
75,00 92 15,7 15,7 74,1
79,17 62 10,6 10,6 84,7
83,33 52 8,9 8,9 93,5
87,50 31 5,3 5,3 98,8
91,67 6 1,0 1,0 99,8
95,83 1 ,2 ,2 100,0
Total 587 100,0 100,0  
 

Skor TIngkat Konsentrasi

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 29,17 2 ,3 ,3 ,3
33,33 3 ,5 ,5 ,9
37,50 11 1,9 1,9 2,7
41,67 18 3,1 3,1 5,8
45,83 25 4,3 4,3 10,1
50,00 46 7,8 7,8 17,9
54,17 51 8,7 8,7 26,6
58,33 46 7,8 7,8 34,4
62,50 57 9,7 9,7 44,1
66,67 64 10,9 10,9 55,0
70,83 55 9,4 9,4 64,4
75,00 56 9,5 9,5 73,9
79,17 57 9,7 9,7 83,6
83,33 40 6,8 6,8 90,5
87,50 26 4,4 4,4 94,9
91,67 20 3,4 3,4 98,3
95,83 6 1,0 1,0 99,3
100,00 4 ,7 ,7 100,0
Total 587 100,0 100,0  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Skor Tingkat Dehidrasi
  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < 80% 497 84,7 84,7 84,7
> 80% 90 15,3 15,3 100,0
Total 587 100,0 100,0  

 

 

 

 

 

 

 

Skor Tingkat Konsentrasi
  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < 80% 491 83,6 83,6 83,6
> 80% 96 16,4 16,4 100,0
Total 587 100,0 100,0  

 

Angkatan
  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2013 20 3,4 3,4 3,4
2014 99 16,9 16,9 20,3
2015 168 28,6 28,6 48,9
2016 185 31,5 31,5 80,4
2017 115 19,6 19,6 100,0
Total 587 100,0 100,0  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test  
  SKor TIngkat Dehidrasi Skor TIngkat Konsentrasi  
N 587 587  
Normal Parametersa,b Mean 69,9532 66,5531  
Std. Deviation 10,39005 14,35303  
Most Extreme Differences Absolute ,102 ,078  
Positive ,079 ,072  
Negative -,102 -,078  
Kolmogorov-Smirnov Z 2,474 1,889  
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,002  
a. Test distribution is Normal.  
b. Calculated from data.  
Correlations
  SKor TIngkat Dehidrasi Skor TIngkat Konsentrasi
Spearman’s rho SKor TIngkat Dehidrasi Correlation Coefficient 1,000 ,177**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 587 587
Skor TIngkat Konsentrasi Correlation Coefficient ,177** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 587 587
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *