INTERAKSI OBAT ANTAGONIS KALSIUM (OBAT HIPERTENSI) DENGAN AIR JERUK PURUT/MANIS

Masyarakat Indonesia terkadang mencari makanan atau minuman yang dapat menghilangkan rasa pahit saat meminum obat, seperti pisang, jeruk, teh, susu, dan makan atau minuman lainnya. Padahal makanan atau minuman tersebut dapat mengurangi efek obat terhadap tubuh atau biasa disebut interaksi obat dengan makanan.

Interaksi obat sendiri dapat diartikan sebagai perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan dapat terjadi jika dua atau lebih obat digunakan bersama-sama. Efek yang dapat terjadi diantaranya yaitu peningkatan atau pengurangan aktivitas obat dan munculnya efek baru.

Menurut Drs. Saiful Bahri, MS., Apt. terdapat 2 tipe interaksi yaitu interaksi obat dengan makanan dan interaksi makanan dengan obat. Interaksi obat dengan makanan yaitu penggunaan obat secara signifikan pada metabolisme makanan serta zat gizi dalam tubuh. Sedangkan interaksi makanan dengan obat yaitu faktor zat gizi yang terkandung dalam makanan memiliki pengaruh yang signifikan pada terapi suatu obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa obat dan makanan (zat gizi) saling berinteraksi jika berada dalam waktu yang bersamaan.

Katherne Zeratsky, ahli gizi dari Mayo Clinic mengatakan bahwa jus jeruk atau produk jeruk lainnya dapat mengganggu kerja dari beberapa jenis obat tertentu. Ia juga mengatakan, meskipun interaksi yang ditimbulkan cukup ringan, tetapi dalam beberapa kasus, hal ini bisa berdampak serius dan menyebabkan masalah kesehatan. Buah jeruk mengandung bahan kimia tertentu yang dapat mengganggu metabolisme berbagai jenis obat dalam sistem pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan efek samping yang serius.

Penelitian mengenai pengaruh perasan air jeruk purut terhadap penyerapan obat antagonis kalsium (nifedipin, felodipin, nikardipin, terfenadin dll) dilakukan pertama kali oleh Edgar dan Balley. Dari hasil penelitiannya, ternyata air jeruk purut mampu meningkatkan kerja obat antagonis kalsium. Antagonis kalsium merupakan obat yang banyak digunakan dalam pengobatan penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi).

Air jeruk purut dapat meningkatkan kadar maksimum kerja obat felodipin sampai 10 kalinya dan bioavaibilitas dalam sirkulasi darah meningkat sampai 4 kali. Penelitian terhadap jenis antagonis kalsium lain seperti nifedipin, nitrendipin, nisoldipin, dan amlodipine diperoleh hasil yaitu bioavaibilitas meningkat sangat tinggi, nifedipin 2-3 kali, nitredipin 4-14 kali, dan nisoldipin 20 kali. Sedangkan amlodipine tidak dipengaruhi karena struktur amlodipine berbeda dengan antagonis lainnya. Hal ini diduga karena adanya sedikit protein dalam air jeruk purut sehingga meningkatkan bioavaibilitas obat antagonis kalsium.

Dalam air jeruk purut terkandung senyawa bioflavonoid yang disebut zat pahit naringin dan glikosida kuersetin. Zat tersebut berperan dalam meningkatkan bioavaibilitas obat antagonis kalsium melalui mekanisme inhibisi (menghambat metabolisme) dari zat aktif menjadi hasil oksidasi di saluran cerna atau hati. Jadi obat antagonis kalsium berinteraksi tidak pada mekanisme peningkatan absorbsi, tetapi pada mekanisme penurunan atau penghambatan metabolisme.

Bioavaibilitas yang besar menyebabkan tekanan darah sangat turun bila interaksi tersebut terjadi, sehingga terjadi efek samping yang ditandai dengan kepala pusing dan muka memerah. Pada penggunaan berulang akan terjadi akumulasi obat karena waktu paruh eliminasi bertambah dan akan terjadi toksisitas.  Untuk mencegah efek tersebut, dianjurkan obat antagonis kalisum (obat jantung) tidak perlu diminum bersamaan dengan air jeruk purut. Bila memang harus digunakan maka harus mengatur jarak waktu minimal 4 jam antara obat dan air jeruk purut. Sedangkan jeruk manis (orange juice) masih diperbolehkan karena tidak mengandung zat pahit naringin.

Meskipun jeruk manis masih diperbolehkan, namun ada pendapat yang mengatakan bahwa  dalam air jeruk biasa (jeruk manis) terkandung senyawa furanocoumarins, dapat menghapus enzim yang menguraikan obat dalam tubuh. Artinya lebih banyak obat-obatan yang menuju sistem pencernaan daripada yang bisa ditangani oleh tubuh. “Satu tablet obat dengan segelas air jeruk sama seperti 5 sampai 10 tablet dengan segelas air putih” Dr. David Bailey (Tim Peneliti di Lawson Health Research Institute of Canada). Hal ini dapat menyebabkan perut mengalami pendarahan, denyut jantung berubah, kerusakan ginjal, bahkan kematian mendadak.

Mengingat dampak dari meminum obat antagonis kalsium (obat jantung) dengan air jeruk purut/manis yang berbahaya, maka penggunaannya harus hati-hati. Lebih aman jika mengkonsumsi obat antagonis kalsium atau obat lainnya dengan segelas air putih. Sehingga tidak menimbulkan efek yang berbahaya dan obat dapat memberikan efek terapi yang diinginkan dengan maksimal.

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *