Oleh : Sri Mulyani, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Uhamka
Di kalangan masyarakat Indonesia masih ada anggapan yang sangat populer bahwa salah satu penyebab hipertensi adalah dengan mengonsumsi daging kambing. Banyak masyarakat yang takut terkena hipertensi, sehingga mereka menghindari konsumsi daging kambing dalam makanan sehari-harinya. Namun tahukah Anda bahwa daging kambing mengandung kalori yang lebih sedikit daripada daging sapi dan ayam. Daging kambing kurang lebih mengandung 149kkal/100gram, total kalori ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi yang punya 273kkal/100gram dan daging ayam dengan total 298kkal/100gram. Kadar kolesterol daging kambing juga lebih rendah dibangingkan dua jenis daging lainnya, yaitu sekitar 57mg per 100 gram. Daging sapi memiliki kadar kolestrol sekitar 89 mg dan ayam 83 mg per 100 gram.
Jika ditotal, per 100 gram daging kambing hanya mengandung 2,3 gram lemak, sementara daging sapi bisa mencapai 15 gram lemak dan daging ayam kurang lebih mengandung 7,5 gram lemak. Ini berarti, sekitar per 100 gram daging kambing hanya memenuhi 4% dari kebutuhan lemak harian Anda, jika berdasarkan perhitungan 2.000 kalori per hari.
Penelitian tikus percobaan yang dilakukan oleh Katsunori dan teman-temannya menunjukkan bahwa konsumsi daging kambing tidaklah menyebabkan tekanan darah meningkat,namun dengan adanya tambahan garam pada olahan daging kambinglah yang membuat tekanan darah konsumen meningkat.
Di Indonesia, daging kambing seringnya digoreng, dipanggang, atau dibakar (sate dan kambing guling) terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut, tetapi apakah kalian tahu? Memasak dengan cara tersebut dapat meningkatkan kalori makanan,ditambah lagi, biasanya kita menggunakan banyak minyak goreng, mentega, atau margarin saat mengolah daging yang nantinya bisa berubah menjadi lemak dan akan diserap cukup banyak oleh daging tersebut.
Disamping itu, penggunaan bumbu penyedap (mengandung bayak garam)saat memasaklah yang menjadi salah satu faktor pemicu tekanan darah naik setelah makan daging kambing. Terlebih jika kita memasukkannya berulang kali untuk menyesuaikan rasanya.
Nah, jadi kesimpulannya daging kambing tidak menyebabkan tekanan darah naik. Namun teknik memasak yang salah dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Tetapi kita tetap harus membatasi porsi dalam mengonsumsi daging, karena apapun jenis dagingnya, jika lemaknya tinggi dan dikonsumsi secara berlebihan, maka dapat meningkatkan tekanan darah pengonsumsiyaakibat penumpukan lemak jenuh di dalam tubuh. Terlebih lagi, risiko tekanan darah tinngi yang disebabkan oleh bumbu dan cara pengolahan daging dapat meningkat pada orang-orang yang sudah memiliki kolesterol yang tinggi atau penyakit lain sebelumnya. Yuk olah daging dengan cara yang sehat!
Daftar Pustaka
Katsunori, S., Kishi, T., Nagai, A., Matsumura, Y., Nagamine, I., & Uechi, S. 2014. Goat Meat Does Not Cause Increased Blood Pressure. Asian-Australian Journal of Animal Sciences, 21(1), 101-114.
Nuraini Bianti. 2015. Risk Factors Of Hypertetion. J Majority Vol. 4 Nomer 5.
http://www.livestrong.com/article/367559-is-goat-meat-healthy/