MITOS ATAU FAKTA : KONSTIPASI DISEBABKAN OLEH ASUPAN RENDAH SERAT?

Oleh : Fajar Setyawan, Universitas Diponegoroh :

Apakah kalian tau? Bahwa penyebab dari konstipasi atau yang biasa kita sebut dengan sembelit atau susah buang air besar (BAB), tidak selalu dari diet dengan rendah serat. Efek dari pengobatan, rendahnya aktivitas, faktor usia, dan kondisi medis lainnya juga melatarbelakangi terjadinya konstipasi. Tak perlu diragukan lagi, serat memang dapat meningkatkan frekuensi pembentukan tinja dengan menurunkan waktu transit makanan pada pencernaan dan bisa menurunkan konsistensi tinja pada orang sehat, sehingga berat dari tinja itu meningkat. Serat sendiri terbagi menjadi dua, yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat tidak larut inilah yang berkontribusi terhadap keteraturan buang air besar (BAB). Peningkatan asupan serat secara perlahan merupakan solusi yang baik untuk kasus konstipasi, karena dalam beberapa kondisi, peningkatan asupan serat secara langsung hanya akan memperparah konstipasi.

Apakah konstipasi diakibatkan oleh asupan cairan yang rendah dan dapat diatasi dengan minum air yang cukup? Usus besar memang merupakan salah satu jalur hilangnya air dalam tubuh. Mungkin hal inilah yang membuat orang berpikir bahwa dengan meningkatkan asupan cairan, maka tinja bisa melunak. Ada beberapa penelitian yang tidak menemukan hubungan asupan cairan dengan konstipasi, tetapi dalam penelitian tersebut memang membuktikan bahwa peningkatan asupan cairan serta air yang mengandung magnesium dan ion dapat memiliki sedikit pengaruh baik terhadap konstipasi.

Jadi, beberapa data penelitian cukup membuktikan bahwa konstipasi dapat diatasi dengan meningkatkan asupan cairan. Tidak ada bukti bahwa konstipasi dapat disembuhkan secara total melalui asupan cairan terkecuali pasien memang mengalami dehidrasi. Namun, asupan rendah serat terbukti dapat memperparah konstipasi! Jadi, tingkatkan asupan serat terutama serat larut air agar kita terhidar dari konstipasi ya!

 

Sumber referensi:

Stefan A. Muller, Michael A. Kamm, Carmelo Scarpignato, Arnold Wald. Myths and misconception about constipation. American Journal of Gastroentology 2005;100:232-242

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *