PUTIH TELUR DAPAT MEMBENTUK DAN MEMPERKUAT OTOT BAGI ATLET BINARAGA?
Oleh:
Fairuz Alkailtsa Royyan F. (Universitas Alma Ata) & Salma Widya Azhari (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Departemen Pendidikan dan Profesi ILMAGI 2020/2021
Tema: Gizi Olahraga
Putih telur dapat membentuk dan memperkuat otot bagi Atlet Binaraga, MITOS atau FAKTA?
Jawabannya adalah IYA, FAKTA.
Bukti Penelitian:
Penelitian telah membuktikan bahwa, gizi olahraga memegang peran penting dalam mewujudkan prestasi atlet yang menerapkan pengetahuan tentang pola makan sehari-hari yang difokuskan pada metabolisme zat-zat gizi selama pertandingan, perbaikan, dan membangun latihan yang intensif.
Binaraga adalah salah satu olahraga yang mengandalkan massa otot, termasuk ke dalam kategori olahraga berat sekaligus seni pahat tubuh (body sculpture). Binaraga mempunyai tingkat komposisi tubuh ideal yang berbeda karena persentase massa otot dalam tubuh sangat diperhatikan, sehingga dibutuhkan pola makan yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Pembentukan massa otot ini selain diperlukan latihan yang rutin juga diperlukan asupan makanan yang tepat. Pola makan seorang atlet binaraga umumnya mengkonsumsi protein lebih dari 2 gram protein per kg berat badan dan konsumsi suplemen.
Makanan untuk seorang atlet harus mengandung zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari dan olahraga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat asupan protein keseluruhan subjek yakni 100% diatas kecukupan dengan rata-rata asupan protein yang berasal dari makanan dengan kisaran 95 – 724% AKP. Hasil penelitian bahwa seorang atlet binaraga memerlukan sumber protein yang dikonsumsinya oleh hampir keseluruhan subjek yaitu salah satunya putih telur ayam ½ -1 Kg/hari. Penambahan suplemen sebenarnya tidak dianjurkan karena tingkat asupan protein yang dari makanan saja sudah di atas kecukupan.
Menurut teori, protein berfungsi sebagai pembentuk otot sehingga diijadikan pedoman bagi atlet. Hasil penelitian mutakhir pula bahwa bukan ekstra protein yang berupa suplemen yang dapat membentuk dan memperkuat otot melainkan asupan tinggi protein yang cukup dan latihan yang intensif. Peningkatan asupan protein mengakibatkan keseimbangan protein positif artinya menurunkan degradasi protein dan meningkatkan sintesis protein. Penelitian suplementasi protein selama 4 minggu pada atlet memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan sintesis protein. Peningkatan sintesis protein menyebabkan peningkatan massa otot dan akan meningkatkan berat badan, namun apabila asupan energi subjek rendah akan memberi dampak negatif terhadap peningkatan massa otot.
Kesimpulan:
Jadi, fakta bahwa putih telur dapat membentuk dan memperkuat otot bagi atlet Binaraga. Makanan untuk seorang atlet harus mengandung zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk aktifitas sehari-hari dan olahraga. Hasil penelitian bahwa seorang atlet binaraga memerlukan sumber protein misal pada putih telur ayam sebanyak ½ -1 Kg/hari. Peningkatan asupan protein dapat meningkatkan sintesis protein sehingga terjadi peningkatan massa otot dan akan meningkatkan berat badan.
Referensi
Husaini MA. Kebutuhan Protein untuk Berprestasi Optimal. In : Pedoman Pelatihan Gizi Olahragau untuk Prestasi. Depkes R.I. Dirjen Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. 2000; p.35-40.
Nabella, Hascemy. 2011. Hubungan Asupan Protein dengan Kadar Ureum dan Kreatinin Pada Bodybuilder. Artikel Penelitian. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Primana DA. Pemenuhan Energi pada Olahraga. In : Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga Untuk Prestasi. Depkes R.I. Dirjen Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. 2000; p.13.
Setiowati, Anis. 2013. Pengaruh Suplementasi Protein terhadap Komposisi Tubuh pada Atlet. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Vol 3 (2): 69-71.