Model Prediksi Berat Lahir Bayi Berdasarkan Berat Badan Ibu Hamil

Review dari : Prediction Model of Babies Birth Weight Based on Pregnancy Weight – Maulia Sari, Trini Sudiarti – Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia – 2013

 

Berat lahir kurang dari 3.000 gram dapat meningkatkan risiko yang kurang baik pada kehidupan anak setelah kelahiran. Penelitian menunjukkan bahwa berat lahir kurang dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke serta mempunyai risiko kematian 13% lebih tinggi dibandingkan dengan berat lahir lebih dari 3.000 gram. Berat lahir rendah dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah faktor ibu, yaitu: berat badan sebelum hamil, pertambahan berat badan pada trimester pertama, pertambahan berat badan trimester kedua, pertambahan berat badan trimester ketiga. Berat lahir mempunyai korelasi positif yang signifikan dengan berat badan ibu sebelum hamil. Kenaikan berat badan yang rendah pada trimester ketiga mempunyai risiko yang lebih besar secara signifikan dengan kejadian Intra Uteriny Growth Restriction (IUGR). Penelitian ini bertujuan mendapatkan model untuk memprediksi berat lahir dan mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap berat lahir bayi, korelasi berat badan ibu sebelum hamil, pertambahan berat badan trimester pertama, kedua, dan ketiga terhadap berat lahir di Rumah Sakit Citra Medika dan klinik bersalin Hj.Sumartini Rantauprapat.

Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan jumlah sampel 233 orang ibu bersama bayi. Data yang dikumpulkan antara lain usia ibu, pendidikan ibu, riwayat abortus, paritas, berat badan sebelum hamil, berat badan setiap trimester dan berat lahir bayi. Data usia ibu, pendidikan ibu, riwayat abortus, dan paritas didapatkan dari hasil wawancara bidan/petugas kesehatan kepada ibu hamilData berat badan setiap trimester diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan timbangan badan dan berat lahir bayi menggunakan timbangan berat badan bayi yg berbeda. Analisis yang digunkan adalah analisis univariat, analisis bivariate, dan analisis multivariat regresi linier ganda.

  • Pertambahan BB Trisemester I = BB ibu bulan ke tiga kehamilan – BB ibu sebelum hamil
  • Pertambahan BB Trisemester II = BB ibu bulan ke enam kehamilan – BB ibu bulan ke 6
  • Pertambahan BB Trisemester III = BB ibu sebelum melahirkan – BB ibu buan ke 6
  • Variabel dependen pada penelitian ini adalah berat lahir
  • Variabel independen adalah berat badan ibu sebelum hamil, pertambahan berat badan trimester pertama, pertambahan berat badan trimester kedua, dan berat badan trimester ketiga.

Deviana 1

Rata-rata berat lahir di Rumah Sakit Citra Medika dan Klinik Bersalin Hj. Sumartini Rantauprapat yaitu 3.337,8 ± 353,7 gram (> 3.000 gram). Rata-rata usia ibu adalah 27,75 ± 3,561 tahun, pendidikan ibu 12,63 ± 1,806 tahun, paritas 0,77 ± 0,812 orang, abortus 0,08 ± 0,304 kali, berat badan ibu sebelum kehamilan 49,36 ± 3,372 kg, pertambahan berat badan ibu trimester pertama 1.819,7 ± 631,191 gram, pertambahan berat badan trimester kedua 2.815,4 ± 1572 gram, pertambahan berat badan trimester ketiga 3.068,67 ± 1,481 gram.

Deviana 2

Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara berat badan sebelum hamil dengan berat lahir serta terdapat kekuatan hubungan yang sedang antara berat badan sebelum hamil dengan berat lahir.

Deviana 3

Hasil analisis multivariat didapatkan model prediksi berat lahir yaitu berat lahir= 1.764,133 + 22,68 (berat badan pra hamil) + 0,131 (pertambahan berat badan trimester 1) + 0,037 (pertambahan berat badan trimester 2) + 0,037 (pertambahan berat badan trimester 3).

Perbedaan rata-rata berat lahir dipengaruhi oleh banyak faktor seperti asupan zat gizi, jarak kelahiran, riwayat abortus, pertambahan berat badan, paritas, dan sosial ekonomi. Ibu yang kurus cenderung menghasilkan BBLR dengan dampak yang ditimbulkannya. Selain itu, ibu yang berat badan sebelum hamil berlebih atau obesitas berisiko meningkatkan kematian perinatal dan cacat bawaan yang melibatkan sistem saraf pusat pada bayi. Janin yang mengalami kekurangan gizi sejak trimester pertama akan mengalami penurunan regulasi pertumbuhan, berat lahir rendah dengan proporsi tubuh yang kecil. Kenaikan berat badan yang rendah pada trimester pertama akan menyebabkan bayi lahir dengan berat lahir rendah. Janin yang kekurangan zat gizi pada trimester kedua dapat mengakibatkan gangguan hubungan fetoplasenta, bayi lahir dengan berat badan kurang dan proporsi tubuh kurus. Pertambahan berat badan yang rendah pada trimester ketiga menyebabkan pertumbuhan otak berjalan dengan mengorbankan pertumbuhan tubuh, bayi lahir dengan berat badan yang normal, dengan proporsi tubuh pendek, dan pada satu tahun kehidupannya berat badannya akan berkurang. Setiap kenaikan pertambahan berat badan ibu trimester pertama sebesar 1.000 gram, berat lahir akan mengalami kenaikan 131 gram. Setiap kenaikan pertambahan berat badan ibu trimester kedua sebesar 1.000 gram, berat lahir akan mengalami kenaikan sebesar 37 gram. Setiap kenaikan pertambahan berat badan ibu trimester ketiga sebesar 1.000 gram, berat lahir akan mengalami kenaikan 37 gram.

Rata-rata berat lahir di Rumah Sakit Citra Medika dan bidan bersalin di Rantauprapat sudah cukup baik. Terdapat korelasi antara variabel berat badan sebelum hamil, pertambahan berat badan trimester pertama, berat badan trimester kedua, dan ketiga terhadap berat bayi lahir dengan kekuatan sedang. Ketiganya memiliki hubungan yang signifikan. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan berat lahir adalah pertambahan berat badan ibu trimester pertama. Peneliti menyarankan kepada Dinas Kesehatan Rantauprapat bekerjasama dengan kantor urusan agama dan catatan sipil untuk mencanangkan program peningkatan pengetahuan gizi sebelum kehamilan ke dalam materi konseling pernikahan kepada pasangan suami istri yang akan menikah. Begitu juga dengan rumah sakit dan bidan bersalin agar memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang pentingnya memperhatikan berat badan sebelum hamil dan memantau pertambahan berat badan selama kehamilan terutama di trimester pertama. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal empat kali yaitu di trimester pertama, kedua, dan dua kali pada trimester ketiga.

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *