Refilia Rukmanasari
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hiperkolesterolemia timbul karena peningkatan kadar kolesterol LDL. Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis yang terjadi pada arteri koroner jantung menyebabkan penyakit-penyakit seperti penyakit jantung koroner (PJK) dan henti jantung, sehingga menjadi masalah kesehatan yang sangat serius bagi orang-orang di seluruh dunia ( Visavadiya et al., 2005 ).
Masyarakat sekarang cenderung memanfaatkan pengobatan tradisional dalam hal penyembuhan berbagai penyakit, termasuk aterosklerosis.
Terong ungu ( Solanum melongena L.) memiliki beberapa komponen yang baik untuk kesehatan. Kandungan zat dalam tanaman ini dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah ( Guimaraes et al., 2000 ). Efek penurunan kadar kolesterol darah dari tanaman terong ungu ( Solanum melongena L.) karena adanya antioksidan yang menghambat aktivitas oksidasi lemak.
2. Rumusan Masalah
- Apakah ekstrak kulit terong ungu berpengaruh terhadap kadar LDL dan HDL darah pada tikus putih?
3. Tujuan Penelitian
- Betujuan untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian ekstrak kulit terong ungu terhadap kadar LDL dan HDL darah pada tikus putih
METODE PENELITIAN
Prosedur penelitian
1. Persiapan
- Siapkan 30 ekor tikus
- Bagi dalam 6 kelompok
- Buat larutan hiperkolesterolemik dengan cara campurr 300 gram lemak babi dan 200 gram kuning telur bebek ke dalam 100 mL aquades dan CMC 0,5% sebanyak 1 mL.
- Buat suspensi lovastatin dengan cara menghaluskan tablet cholvastin yang mengandung 20 mg lovastatin ditambahn 40 mL aquades dan CMC 0,5% sebanyak 1 mL.
- Buat ekstrak kulit terong ungu dengan 3 varian dosis, dosis I :25 mg/200 gram, dosis II :50 mg/200 gram dan dosis III :100 mg/200 gram
2. Pemberian Perlakuan
- Kelompok I, Beri pellet pada hari 1 dan 2, lalu beri suspensi hiperkoleterolemik pada hari 3 sampai 23 sehari sekali
- Kelompok II, Beri pellet pada hari 1 dan 2, lalu beri suspensi hiperkoleterolemik dan suspensi lovastatin pada hari 3 sampai 23 sehari sekali
- Kelompok III, Beri pellet pada hari 1 dan 2, lalu beri suspensi hiperkoleterolemik dan ekstrak kulit terong dosis I pada hari 3 sampai 23 sehari sekali
- Kelompok IV, Beri pellet pada hari 1 dan 2, lalu beri suspensi hiperkoleterolemik dan ekstrak kulit terong dosis II pada hari 3 sampai 23 sehari sekali
- Kelompok V, Beri pellet pada hari 1 dan 2, lalu beri suspensi hiperkoleterolemik dan ekstrak kulit terong dosis III pada hari 3 sampai 23 sehari sekali
3. Sesudah Perlakuan
- Sesudah perlakuan ambil sampel darahnya, lalu sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 300 rpm dan ukur kadar HDLL, trigliserida dan kolesterol serta hitung LDL.
- Bandingkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Hasil Penelitian Kadar LDL Darah Tikus Putih
- Hasil Penelitian Kadar HDL Darah Tikus Putih
Pemberian pakan hiperkolesterolemik berupa lemak babi dan kuning telur bebek dapat meningkatkan kadar LDL darah tikus putih. Peningkatan kadar LDL darah tikus putih ini disebabkan karena tingginya kandungan kolesterol sehingga absorbs kolesterol diusus meningkat yang menyebabkan peningkatan sintesis LDL di hepar sehingga terjadi peningkatan kadar LDL dalam darah tikus putih.
Pemberian suspensi lovastatin perhari ternyata menurunkan kadar LDL dalam darah tikus putih. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lovastatin dapat menurunkan kadar LDL darah tikus putih bila diberikan pada saat hiperkolesterolemia atau setelah terjadi hiperkolesterolemia.
Pemberian Cholvastatin yang mengandung 20 mg lovastatin sebagai control positif dalam penelitian ini tidak meningkatkan kadar HDL darah tikus putih secara signifikan
Berdsarkan penelitian ini terlihat bahwa pemberian ekstrak kulit terong ungu dapat menurunkan kadar LDL darah tikus putih, paling banyak terjadi pada kelompok yang diberi ekstrak kulit terong ungu dosis I. Hasil penelitian ini menunjukan semakin besar dosis pemberian ekstrak kulit terong ungu, semakin kecil pula penurunan kadar LDL darah tikus putih.
Semakin besar dosis ekstrak kulit terong ungu yang diberikan maka semakin besar jumlah nasunin dalam usus, sehingga terjadi kejenuhan yang menyebabkan penurunan afinitas pengikat nasunin oleh reseptor.
Penelitian ekstrak kulit terong ungu ini menunjukan penurunan kadar HDL darah tikus putih yang tidak signifikan secara statistic pada kelompok yang diberikan perlakuan berupa ekstrak kulit terong ungu dosis I, II dan III dibandingkan dengan kelompok positif dan kelompok negative.
KESIMPULAN
- Ekstrak kulit terong ungu ( Solanum melongena L.) berpengaruh pada kadar LDL darah tikus putih (Rattus norvegicus). Dosis ekstrak kulit terong ungu yang signifikan dapat menurunkan kadar LDL darah pada tikus putih adalah dosis I sebesar 25 mg/200 gram BB/Hari, dosis II sebesar 50 mg/200 gram BB/Hari dan dosis III sebesar 100 mg/200 gram BB/Hari.
- Ekstrak kulit terong ungu (Solanum melongena L.) tidak berpengaruh meningkatkan kadar HDL darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang signifikan secara statistic.
DAFTAR PUSTAKA
- Rukmanasari, Refilia. 2010. Efek Ekstrak Kulit Terong Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Kadar LDL dan HDL Darah Tikus Putih. Surakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta.