Kulit Manggis Tidak Hanya Ada Ekstraknya tapi Banyak Manfaatnya

Buah-buahan merupakan makanan yang dapat memberikan sensasi segar bagi setiap orang yang mengonsumsinya. Berbagai zat gizi dan zat non gizi yang terkandung dalam buah-buahan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kandungan tersebut tidak hanya terdapat pada daging buah saja. Bagian lain yang umumnya jarang dikonsumsi ternyata masih menyimpan banyak manfaat. Salah satu contohnya yaitu kulit dari buah manggis (Garcinia mangostana L.). Kulit buah manggis kini menjadi trend di masyarakat karena dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh, bahkan produk-produk yang menawarkan ekstrak kulit manggis sudah banyak beredar di pasaran.

Mengapa kulit manggis diklaim dapat menjaga stamina dan kesehatan tubuh? Sejak dulu kala buah manggis sudah banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal. Orang dulu percaya bahwa dengan mengonsumsi air rebusan kulit manggis dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti diare, disentri, wasir, radang amandel, sariawan,dan borok. Di era modern seperti sekarang, pemanfaatan kulit manggis memicu minat para ilmuan untuk meneliti aspek ilmiah yang bermanfaat dari kulit buah manggis. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan khasiat dari kulit manggis, bahkan beberapa diantaranya berhasil menemukan senyawa yang dapat bertanggungjawab menyembuhkan penyakit tersebut.

Hasil penelitian Nakatani (2002) menunjukan ekstrak kulit manggis berperan dalam aktivitas antihistamin. Ekstrak kulit manggis mampu menghambat sintesa PGE2 dari sel glioma dan berperan dalam menghambat reaksi pelepasan histamin dari sel 2H3- RBL yang diperantarai IgE. Nakatani juga menyatakan bahwa ekstrak kulit manggis mengandung senyawa gamma-magostin yang diduga menjadi agen antiinflamasi. Gamma mangostin akan menghambat sintesa PGE2 dan siklooksigenase dalam sel glioma. Kedua senyawa tersebut merupakan mediator terpenting dalam terjadinya reaksi inflamasi. Apabila sintesanya terhambat maka reaksi inflamasi dapat dicegah.

Senyawa pada kulit manggis yang paling terkenal dan banyak dikembangkan untuk diproduksi dalam bentuk sirup yaitu xanthone. Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa kulit buah manggis sangat kaya akan antioksidan, terutama xanthone, tanin, asam fenolat maupun antosianin. Weecharangsan et al. (2006) melakukan penelitian aktivitas antioksidan pada beberapa ekstrak kulit buah manggis, hasilnya adalah terjadi penangkapan radikalbebas 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua ekstrak mempunyai potensi sebagai penangkal radikal bebas.

Senyawa xanthone teridentifikasi sekitar 14 jenis senyawa turunannya. Yang paling banyak terkandung dalam buah manggis ialah kandungan alfa-mangostin dan gamma-mangostin. Alfa-mangostin adalah senyawa yang sangat berkhasiat dalam menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon. Selain alfa-mangostin, senyawa xanthone juga mengandung gamma-mangostin yang juga memiliki banyak manfaat dalam memberikan proteksi atau melakukan upaya pencegahan terhadap serangan penyakit. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan xanthone dan antioksidan lainnya dalam kulit buah manggis mampu berperan sebagai senyawa antikanker. Kulit buah manggis memiliki sifat antiproliferasi sehingga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan juga mampu menghancurkan sel kanker.

Selain bermanfaat pada beberapa aktivitas diatas, kulit manggis juga berperan dalam aktivitas antimikroba. Suksamrarn et al. (2003) bersama kelompoknya asal Thailand, melakukan penelitian potensi antituberkulosa dari senyawa xanthone terprenilasi yang diisolasi dari kulit buah manggis. Hasilnya menunjukan bahwa aktivitas bakteri tuberkulosa dapat ditekan. Penelitan mengenai toksisitas dari kulit manggis juga dilakukan untuk mengetahui efek toksis yang mungkin ditimbulkan. Hasilnya menunjukan tidak adanya efek toksisitas, namun hasil ini masih perlu tindakan lebih lanjut agar dapat memastikan kajian mengenai toksisitas dari kulit manggis.

Kajian diatas telah membahas mengenai khasiat dari kulit manggis yang selama ini kurrang dimanfaatkan. Fakta-fakta diatas seharusnya dapat memicu peningkatan pemanfaatan lebih lanjut dari kulit buah manggis.Banyaknya manfaat kulit manggis bagi penggunanya dapat dijadikan salah satu pilihan untuk menjaga kesehatan tubuh atau untuk mengobati penyakit. Manfaat yang paling diinginkan yaitu kandungan antioksidan yang tinggi pada kulit manggis sebagai zat antikanker. Oleh karena itu, pemanfaatan kulit manggis dapat menjadi salah satu alternatif untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengatasi berbagai penyakit. (D.K)

.

Sumber:

Nakatani K, Nakahata N, Arakawa T, Yasuda H, Ohizumi Y. 2002. Inhibition of cyclooxygenase and prostaglandin E2 synthesis by gamma-mangostin, a xanthone derivative in mangosteen, in C6 rat glioma cells, Biochem Pharmacol.63(1):73-79.

Weecharangsan W, Opanasopit P, Sukma M, Ngawhirunpat T, Sotanaphun U, Siripong P. 2006. Antioxidative and neuroprotective activities of extracts from the fruit hull of mangosteen (Garcinia mangostana Linn.), Med Princ Pract.15(4):281-287.

Suksamrarn S, Suwannapoch N, Phakhodee W, Thanuhiranlert J, Ratananukul P, Chimnoi N, Suksamrarn A.2003. Antimycobacterial activity of prenylated xanthones from the fruits of Garcinia mangostana, Chem Pharm Bull (Tokyo).51(7):857-859.

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *