MITOS ATAU FAKTA : NANAS SEBABKAN KEGUGURAN?

Oleh : Putri Hersya Maulia, Universitas Airlangga

Ada beberapa mitos yang hingga saat ini masih dipercaya oleh masyarakat luas mengenai pantangan mengkonsumsi makanan-makanan tertentu pada masa kehamilan. Salah satunya adalah pantangan dan mitos yang dapat menyebabkan persalinan premature bahkan abortus/keguguran yaitu mengkonsumsi nanas. Nanas (Ananas comosus) merupakan sejenis tumbuhan tropis, berbentuk daun dan buah. Bagian utama yang bernilai ekonomi penting dari tanaman nanas adalah buahnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nanas merupakan salah satu tanaman yang dipercaya memiliki pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan. Konsumsi buah nanas yang terlalu banyak berperan dalam kelahiran preterm pada kehamilan belum cukup bulan.

Abortus atau keguguran adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada kehamilan khususnya pada trimester awal. Kasus abortus di Indonesia setiap tahun mencapai angka keguguran 2,5 juta jiwa. Ini artinya terdapat 43 kasus aborsi per 100 kelahiran hidup. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab kejadian keguguran, salah satunya adalah ketidakseimbangan kondisi fisiologis dalam lingkungan bayi di uterus/rahim, termasuk adanya kontraksi berlebihan.

Nanas mengandung enzim bromelain yang dapat menstimulasi pengeluaran prostaglandin. Prostaglandin adalah hormon yang dapat meningkatkan kadar kalsium untuk melewati membran sel dari simpanan intraseluler miometruim. Meningkatnya kadar prostaglandin menyebabkan stimulasi kontraksi uterus. Prostaglandin tidak hanya berpengaruh pada kontraksi uterus pada ibu hamil, namun juga memberikan pengaruh terhadap kontraksi uterus pada keadaan tidak hamil. Pada saat ovulasi, kadar progesteron meningkat dan akan merangsang pengeluaran prostaglandin berbentuk PGF2α dari endometrium dan selanjutnya akan merangsang kontraksi dari otot polos uterus. Selain itu, nanas juga mengandung serotonin. Serotonin merupakan neurotransmitter pada sistem syaraf pusat. Pada uterus, serotonin dapat juga berperan merangsang kontraksi uterus. Namun, apakah semua nanas dapat menyebabkan dampak negatif bagi perkembangan janin?

Kadar dan aktivitas enzim bromelain dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah tingkat kematangan buah dan bagian buah. Aktivitas dan kadar enzim bromelain pada nanas muda lebih tinggi daripada nanas tua. Nanas muda memberikan efek siginifikan terhadap peningkatan kontraksi uterus, berbeda dengan nanas yang sudah tua atau matang yang tidak memberi pengaruh serupa.

Berdasarkan penelitian eksperimental oleh Muzzaman untuk mengetahui pengaruh nanas muda terhadap kontraksi uterus pada tahun 2009 di Universitas Brawijaya, didapatkan bahwa kontraksi otot polos uterus dengan pemberian ekstrak nanas muda secara keseluruhan didapatkan nilai rata-rata kontraksi sebesar 3,08 sedangkan pada pemberian ekstrak nanas tua sebesar 2,667. Hasil tersebut didapatkan dari besar nilai kymograph, sebuah indikator pengukur besar kontraksi otot (dalam penelitian ini ialah otot uterus marmut). Dan berdaasarkan rata-rata hitung alat ukur kymograph dari semua kelompok sample, diketahui bahwa efek ekstrak nanas muda pada kontraksi uterus lebih besar daripada ekstrak nanas tua dengan perbandingan 1 : 0,869 atau ekstrak nanas muda memberikan efek kontraksi 1,2 kali ekstrak nanas tua.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa mitos yang beredar mengenai buah nanas dapat menyebabkan keguguran dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun, hanya nanas muda atau yang memiliki tingkat kematangan belum sempurna yang paling berpotensi untuk menyebabkan munculnya kontraksi uterus berlebihan akibat aktivitas hormon bromelain, dibandingkan dengan nanas tua atau matang sempurna.

Daftar Pustaka

Muzzaman. Pengaruh Ekstrak Nanas Muda terhadap Kontraksi Uterus. 2009. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Online).http://eprints.umm.ac.id/707/1/pengaruh_ekstrak_nanas_muda.pdf.

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *